Berikut adalah gambaran umum sistem smart alarm clock pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Gambaran umum sistem
Pada gambar 1.2 dijelaskan terdapat tiga buah 3 sensor, berikut penjelasannya :
2.2 Spesifikasi Perangkat - sensor infrared (PIR), sensor kelembaban dan temperature dan touch sensor. Sensor infrared (PIR) digunakan untuk membaca pergerakan tubuh berdasarkan energi panas tubuh yang dipancarkan berupa gelombang infra merah.
- Sensor kelembaban dan temperatur digunakan untuk mengukur kelembaban dan temperature ruangan, dimana untuk memastikan objek dengan temperature diatas nol dapat dideteksi oleh sensor infrared (PIR).
- RTC Modul berguna untuk mendapatkan waktu secara real time. Arduino sebagai pusat kendali dari sistem smart alarm clock ini, dimana hasil deteksi pergerakan tubuh nantinya akan diolah dengan algoritma pendeteksi fase tidur di Arduino, kemudian juga Arduino berfungsi untuk meng-outputkan informasi tentang alarm ke LCD, dan juga meng-outputkan suara melalui Buzzer.
Adapun komponen-komponen yang akan digunakan pada simulasi :
2.2.1 Perangkat Keras
Berikut perangkat keras yang digunakan pada simulasi projek ini yaitu :
- Arduino Mega 2560rev.
- LCD 1602 12C.
- Buzzer
- Sensor passive infrared (PIR) HC-SR501
- Sensor Temperatur dan kelembaban DHT22.
- Capacity Touch Sensor W110.
- Real Time Clock Modul DS3231.
Berikut perangkat lunak yang digunakan pada simulasi projek ini yaitu :
- Tinkercad
- Instant Contiki
- VMWARE
2.3 Skenario Sistem
Berikut ini skenario yang dilakukan dalam simulasi :
2.3.1 Desain dan Simulasi pada Tinkercad
Desain dibuat dengan perangkat yang tersedia pada tinkercad,yaitu Arduino Uno R3,Piezo, Red Led, dan PIR.
Berikut ini skenario yang dilakukan dalam simulasi :
2.3.1 Desain dan Simulasi pada Tinkercad
Desain dibuat dengan perangkat yang tersedia pada tinkercad,yaitu Arduino Uno R3,Piezo, Red Led, dan PIR.
2.3.2 Pengujian Sensor Infrared untuk Mendeteksi Pergerakan Tubuh
Pengujian akan dilakukan
terhadap sensor infrared (PIR), apakah sensor infrared (PIR) dapat mendeteksi
pergerakan tubuh seseorang ketika tidur pada simulasi, yang mana hasilnya sangat dibutuhkan
untuk diolah oleh algoritma pendeteksi fase tidur agar dapat menentukan waktu
yang terbaik.
2.3.3 Pengujian Prediksi Waktu Terbaik Alarm
Pada pengujian ini akan
dilakukan pengujian algoritma pendeteksi fase tidur, setelah sensor infrared
(PIR) dapat mendeteksi dan merekam pergerakan tubuh, kemudian algoritma akan
mencoba mengolah dan melakukan perhitungan, sehingga dapat menentukan prediksi
waktu terbaik untuk alarm berdasarkan sleep
phases monitoring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar