TCP/IP dan UDP



Assalamualaikum Wr.Wb
Hai .. Kali ini saya akan membahas materi mengenai pengertian dan perbedaan TCP/IP dan UDP. Semoga bisa bermanfaat ^^

Ketika kita mulai mempelajari jaringan timbul sebuah pertanyaan mengenai transmisi atau pengiriman data yang dilakukan oleh jaringan, baik jaringan local maupun intrenet. adapun transmisi atau pengiriman data melalui jaringan dilakukan dengan dua metode yaitu:


1.  TCP (Transmission control protokol )

adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkn kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan).
Protokol TCP merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data yang diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yan di berikan kepada prangkat lunak ini adalah TCP/IP Stack.


-Awal Keberadaan TCP/IP
Konsep adanya TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Depertement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada.

Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.  Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg  dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2.        Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3.        Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4.        Mudah dikonfigurasikan.


  • Karakteristik TCP
      
    Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :
    1.   Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.

    2.    Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).

    3.    Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk

    4.   Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.

    5. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)

    6. Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
      
        Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :
    1.    Lapisan Fisik (Netowrk Interface)
    2.    Lapisan Internet
    3.    Lapisan Transport
    4.    Lapisan Aplikasi 


-     Kegunaan TCP/IP 
       Beberapa kegunaan dari TCP yaitu : 
1.      Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang      berbeda 2.      protokol transport berjalan pada end systems

3.      Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)

4.  Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)

5.      Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.

6.   Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)

7.  Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)

8.     Name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)
  
- Cara Kerja TCP/IP
   Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :

1.  Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.

2.   Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan.  Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.

3.     Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.

4.     IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.

5.     IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya. 

6.  Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.

7.      Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
-    Kelebihan TCP/IP
     Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain: 
1.      TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram    melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya

2.      Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.

3.  Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.

4.  Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.

5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.

6.   TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

- Aplikasi Yang Menggunakan Protocol TCP/IP                                                             


Contoh aplikasi yang menggunakan protocol TCP :

- TELNET 
- FTP (File Transfer Protocol.
- SMTP (Simple Mail Transfer.
- World Wide Web.
- Archie
- Waish (Wide Area Information service.
- Fax di Internet.

2. UDP (User Datagram Protocol) 
     
    UDP adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukun komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antar host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. 
- Karakteristik UDP
  Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu : 

1.   Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.

2.      Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.


3.  UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.

4.      UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
- Kegunaan UDP
   UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
  
1.  Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan      prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
  
2.   Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol   lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)

3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).

4. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
  
-   Kelemahan UDP
1.      UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.

2.   UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.

3.      UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

 -     Aplikasi yang Menggunakan UDP
        Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP
        - DNS (Domain Name System)
        - SNMP (Simple Network Management Protocol)
        - TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
        - SunRPC
        - Remote Procedure Call (RPC)
        - Simple Network Management Protocol (SNMP)
        - Lightweight Directory Access Protocol (LDAP)

3. Perbedaan TCP/IP dan UDP

    Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada kenalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data  diteria dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama satu host, tetapo satu meggunakan TCP dan yang satu lagi menggunkan UDP, ia menggunkan UDP TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP. Untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan rangkuman perbedaan UDP dan TCP/IP
  
TCP (Transmission Control Protocol)
  • Beroperasi berdasarkan konsep koneksi. 
  • Jaminan pengiriman-penerimaan data akan reliable dan teratur. 
  • Secara otomatis memecah data ke dalam paket-paket. 
  • Tidak akan mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat menanganinya. 
  • Mudah untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca file.
UDP (User Datagram Protocol)
  • Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri. 
  • Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali. 
  • Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses pengirimannya dilakukan secara manual. 
  • Harus membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat menanganinya. 
  • Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang diperlukan.


 4. Protokol yang Digunakan Dalam Video Streaming
      
     Media streaming seperti Windows Media file audio (. WMA), Real Player (. RM), dan lain-lain umumnya menggunakan protokol UDP (User Datagram Protocol). Mengapa streaming audio umumnya lebih memilih menggunakan protokol UDP ?
Karena UDP merupakan protokol yang di gunakan antera di Internet. Video streaming menggunakan UDP karena UDP menawarkan kecepatan. Alasan UDP lebih cepat daripada TCP karena tidak ada bentuk kontrol aliran atau koreksi kesalahan. Alamat port yang digunakan protokol UDP adalah 5004, yang merupakan alamat untuk Streaming Video menggunakan Real-time Transfer Protocol (RTP) yang merupakan protokol standar untuk streaming video yang bersifat real-time. Karena Streaming adalah kegiatan “memberi” sekaligus “menerima”, proses ini harus terus berjalan sehingga data dikirimkan dalam bentuk beberapa paket supaya bisa langsung ditayangkan melalui klien. Dari informasi frame kita mendapatkan bahwa panjang byte yang dikirimkan adalah 1336.

Sekian dan Terima Kasih :)


sumber :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar